Entah ada angin apa yang membuat saya mengiyakan ajakan dari pacar saya untuk menonton film dari disney ini, padahal sebelumnya saya malas untuk menonton film seperti ini. Ekspektasi saya pun saat duduk di depan layar bioskop sangat kecil, saya hanya berharap tidak tertidur sampai film habis. Ternyata ekspektasi saya salah. Maleficent bukan sebuah film disney yang sering saya kira, film cengeng, banyak nyanyi-nyanyian, banyak cinta blabla dan akhir cerita mudah ditebak. Buat saya maleficent lebih dari itu. Saya tidak pernah tahu bagaimana kisah dongengnya seperti apa, yang jelas kisah ini sebenernya adalah kisah dongeng yang difilmkan macam: Harry potter, Snow white, Alice in the wonderland dll, Jadi saya tak bisa menilai kecocokan kisah yang diadaptasi dari cerita asli ke film. Kisah ini diawali oleh sakit hati dari peri yang sangat kuat bernama Maleficent (Angelina Jolie) yang sakit hati karena cintanya diabaikan oleh pria yang disukainya sedari kecil bernama Stefan (Sharlto copley). Puncaknya adalah ketika stefan yang terobsesi ingin menjadi seorang raja berencana membunuh maleficent. Syukurnya itu tidak terjadi, tapi maleficent harus kehilangan sayapnya. Cerita pun berlanjut, stefan yang sudah menjadi raja mempunyai anak bernama aurora (elle fanning), pada saat acara pembabptisannya aurora dikutuk oleh maleficent kalau nanti aurora berusia 16 tahun, dia akan terluka jarinya lalu tertidur selamanya dan hanya akan terbangun oleh cinta sejatinya. Tapi seiring berjalannya waktu, maleficent menjadi suka dan menyayangi aurora hingga sampai ke taraf: Maleficent ingin menghapus kutukannya yang telah ia ucapkan dulu, bagaimanapun caranya. Yang saya tertarik disini adalah dimana karakter maleficent yang sangat cocok untuk dijadikan prototype antihero. Apa itu antihero? definisinya sangat banyak, silahkan anda google sendiri karena banyak versi juga. Tapi intinya antihero itu dimana seorang pahlawan yang tidak cocok menjadi pahlawan, ada sebuah kontradiksi dalam tindakan dan penampilannya. Contoh nyatanya adalah Bezita di dragon ball, dimana bezita digambarkan sebagai tokoh jahat tapi pada suatu momen dia lah yang membantu goku melawan musuhnya. Contoh lain lagi adalah catwomen di film batman TDKR misalnya, dimana catwomen adalah seorang maling perhiasan danlain lain tapi ikut menyelamatkan gotham. Banyak contohnya, gunakan google saja ya. Hehe. Maleficent awalnya digambarkan sebagai peri yang baik, luhung dan agung tapi seiring waktu maleficent yang dibutakan leh rasa sakit hatinya menjadi sosok yang jahat dan bengis. Ketika mindset kita sudah tertanam kalau maleficent adalah sosok yang jahat dan bengis, ternyata sisi kepahlawanannya pun muncul seiring aurora yang tumbuh besar. Ini yang membedakan film ini dengan film lainnya, dimana jika di film lain seorang anatagonis dan protagonis akan selamanya menjadi seperti itu, membosankan. Mungkin ini dimaksudkan untuk menyentuh perasaan dari penonton, agar dinaik turunkan sepanjang film. Kurangnya film ini di kacamata saya adalah pemilihan tokoh, Angelina Jolie misalnya. Buat saya dia sudah terlalu tua untuk mememrankan seorang ratu, sangat tua malahan walaupun kualitas aktingnya takbisa diragukan lagi. Dan juga pemilihan raja king stefan, yang buat saya dan pacar saya berpikir: "Engga ada yang lebih ganteng dan berwibawa apa meranin jadi raja?". Tapi toh itu semua hanya masalah selera, overall semua yang ada di film ini cukup bagus walau durasinya saya bilang cukup singkat. Konflik konflik yang dihadirkan pun tidak terlalu berat dan ini bagus mengingat film ini ditujukan untuk keluarga. Satu lagi elle fanning di film ini sangat menggemaskan. overall: 7,5/10 Sumber gambar: imdb.com Ditulis oleh: The Kutu Rambut
0 Comments
Pertama-tama saya ingin mempormosikan film ini, bukan karena saya sutradaranya atau siapanya, tapi karena film ini film drama terbaik all the time. Menurut saya. Berlebihan? Jelas tidak. Saya cenderung skeptis terhadap film film drama, tapi saya tidak apatis. Saya terus mempertanyakan "Apa sih yang dicari dalam film drama?". Endingnya? Biasanya ending film drama, kalau engga bahagia banget ya sedih banget. Cuma ada dua. Dan notabene film drama, adalah film yang melulu tentang cinta dan cengeng-cengengan. Bahkan pernah saya ada di suatu taraf " Film drama itu busuk." Tapi american beauty menawarkan keindahan dalam kebusukan. Film ini menceritakan kompleksnya kehidupan orang orang kelas menengah di amerika. Lester (Kevin Spacey) adalah seorang orang yang biasa biasa saja, tidak spesial di hidupnya. Lester terlalu banyak mengeluh, kehidupan rumah tangganya bisa dibilang sangat boring apalagi tentang kebutuhan batinnya, lester selalu merasa kering karena sangat jarang bercinta dengan istrinya, Carolyn (Annete Bening). Carolyn seorang wanita workaholic, terobsesi dengan pekerjaannya, entah karena dia tidak betah dirumah atau memang dia gila kerja. Bahkan anak perempuannya, Jane (Thora birch) sama sekali tidak diperhatikan. Jane tumbuh menjadi anak yang minder, cuek, bahkan cenderung terlihat seperti berandalan. Tapi jane punya sahabat bernama Angela (Mena Suvari) yang berlawanan darinya. Angela tumbuh menjadi remaja seksi, senang menggoda, humble bahkan ayah jane, si lester ini terobsesi dan menjadi angela sebagai fantasi seksnya di setiap malam. Lester merasa sudah sangat jengah dengan hidupnya yang gitu-gitu aja, akhirnya dia bertemu tetangga barunya yang membawa dia ke kehidupan yang engga gitu gitu aja, Ricky Fitts (Wes Bentley). Ricky ini juga ternyata menyukai anaknya Lester, jane. Hubungan ketiganya bagaikan simbiosis mutualisme kupu-kupu dan bunga, ketiganya diuntungkan. Tapi perubahan sikap dari lester ini menimbulkan konflik yang sistemik terhadap orang disekitarnya. Hubungan dia dengan istrinya jadi amburadul, Hubungan Ricky dan ayahnya jadi berantakan, Hubungan Jane dan Angela, si nona seksi juga jadi putus di tengah jalan. Dan pada akhirnya, bukan kebahagiaan yang didapat tapi sebuah refleksi dari kehidupan kehidupan manusia kelas menengah yang dijalani oleh lester. Endingnya cukup "Mindfuck", tapi saya akan mendapat dosa besar jika memberitahu endingnya secara gamblang. Lalu apa spesialnya film ini dibanding yang lain? Bagi yang sadar, film ini adalah sebuah kritik sosial terhadap budaya materialisme seorang anak manusia. Satir Satir yang ada di film ini juga cukup banyak. Ambil saja contohnya, bagaimana kelakuan istrinya lester yang sering menganggap dirinya lebih tinggi daripada lester karena punya gaji yang banyak, tapi pada akhirnya penonton bisa berkesimpulan sendiri bahwa istrinya bahkan tak lebih baik daripada lester. Dan misalnya, pada kasus angela, bagaimana si cewe seksi dan sering dijadikan objek fantasi pria-pria justru pada akhirnya berakhir menjadi wanita yang minderan bahkan tidak lebih cantik dari jane. Film ini mencoba menyadarkan kita akan frasa "Dont Judge a Book By The Cover". Klise memang, tapi memang sudah seharusnya seperti itu. Sadar atau tidak sadar, filosofi yang dibawa oleh film ini sangatlah besar. Bagaimana manusia harus bisa melihat dari cara pandang yang jernih, Bagaimana kejenuhan seorang manusia yang hanya terus bekerja bekerja tanpa pernah tau esensi dari apa yang dia kerjakan seperti apa, dan banyak lainnya. Untuk urusan kualitas film, apa perlu dipertanyakan bagaimana kualitas sebuah film yang mendapatkan 5 piala oscar dalam satu tahun? Itu pertanyaan bodoh. Kevin spacey yang menurut saya sudah sangat jenius di usual suspect, di film ini kejeniusannya akan bertambah dua kali lipat. Tak heran kalau dia dapat best actor di film ini. Semua pemeran di film ini, menjalankan proporsinya dengan baik. Saya mencoba mencari kekurangan film ini, dan kekurangannya sebenarnya hanya satu: "Durasi filmnya kurang lama, saya ketagihan!" Bagi yang jenuh dengan kehidupan yang gitu-gitu aja. Tontonlah film ini, film ini adalah refleksi masyarakat kita dalam keseharian. Film ini adalah refleksi problematika kaum kaum menengah sehari-hari. Gampangnya, menonton film ini ibarat menonton kisah kita sehari-sehari. Tapi kadang kita terlalu naif, dan enggan mengaku kalau kehidupan kita sebenarnya membosankan. OVERALL: 120/100 Ditulis oleh: The Kutu Rambut Filmnya memang benar benar filmnya orang gila, baik secara harfiah atau tidak. Dan karena saking gilanya, film ini bertengger di top 250 film IMDB dengan rating 8,8. Pernahkah anda berpikiran bahwa sekumpulan orang gila bisa dijadikan kisah menarik yang nantinya memenangi 5 nominasi oscar? Atau pernahkah anda punya rasa penasaran sedikit saja dengan apa yang 'orang berpenyakit mental' lakukan di rumah sakit jiwa? Saya rasa yang menjawab iya hanya hitungan jari.
Film ini mengisahkan tentang kehidupan dan aktivitas sehari sehari pasien rumah sakit jiwa di rumah sakit. Awalnya semua berjalan seperti biasa biasa saja sebelum orang yang bernama Randle Mc Murphy (Jack Nicholson) datang. Mc Murphy sebenarnya tidak sakit jiwa, dia hanya seorang pria bermasalah dengan emosinya karena seringkali melakukan penyerangan dan pemerkosaan. Terlanjur basah, Mc Murphy pun mau tidak mau harus berinteraksi dengan orang orang yang berpenyakit mental disini. Ada yang bermasalah dengan kecemasannya, selalu curiga, hingga ada salah satu tokoh favorit saya yaitu Martini (Danny Devito) mengidap penyakit mental melakukan hal yang aneh berulang ulang. Martini akan membuat anda tertawa disela sela film anda yang cukup lambat ini. Mcmurphy pun mencoba untuk menjadi 'Gila' demi meladeni orang orang gila ini. Tapi tetap saja, jiwa McMurphy yang meledak meledak seolah susah terobati .McMurphy melihat ada yang salah dengan perawatan orang gila ini tak ayal McMurphy pun mencoba melakukan revolusi revolusi kecil untuk para kawan kawannya di bangsal ini. Contohnya, dia mencoba memaksa suster untuk mengajak mereka menonton piala dunia, membawa kabur mereka ke tengah laut untuk memancing dan yang paling parah membawa minum minuman keras kedalam bangsal dan berpesta disana. Tidak hanya itu, McMurphy seolah menjadi pahlawan untuk para pasien disana. Mengapa tidak? Sebelum dia datang, semua membosankan dan dipenuhi nafas nafas curiga dan kecemasan. Setelah dia datang suasana begitu ceria dan hidup, seakan mereka sudah tidak mempunyai sakit mental lagi. Dan Jika ingin kabur, sebenarnya McMurphy sudah bisa kabur dari sejak kapan ia mau, tapi dia merasa nyaman dengan kawan kawan gilanya. Dan pada akhir Mc Murphy berencana kabur, dia akhirnya tidak jadi kabur dan pesta yang diadakan di bangsal ketahuan oleh semua pengurus rumah sakit. Dan terjadi akhir yang tidak mengenakan untuk murphy dan kawan kawan gilanya. Akhir yang sangat tidak mengenakan juga buat saya pribadi. Banyak hal yang perlu kita berikan selamat kepada film ini. Semua pemeran di film ini menjalankan perannya dengan sangat baik, baik penjaga rumah sakit yang bertindak cukup kejam, dan juga kepada para pasien yang tingkah polanya pasti membuat anda tertawa ataupun menaruh rasa iba kepada mereka. Jalan ceritanya pun bisa dibilang tidak terlalu ribet, durasi dua jam pun tidak akan terasa lama karena film ini bukan film yang alurnya lambat. Yang membuat saya berani bilang kalau ini film cukup berat adalah nilai moral yang diemban oleh film ini. Film ini menyadarkan kita dan sedikit menggambarkan, apa yang mereka lalui di rumah sakit. Manusiawi atau tidaknya mereka diperlakukan seperti itu, biarkan setiap orang punya perspektif sendiri sendiri. Dan film ini seolah memberikan pesan, kalau rumah sakit jiwa yang penuh dengan rutinitas hanya akan melanggengkan penyakit mental mereka. Tidak mengenal dunia luar, tidak ada sesuatu yang berbeda, itu malahan justru yang membuat rasa sakit mental mereka semakin besar. Interaksi yang dilakukan pun hanya dalam lingkup formal bukan mengalir apa adanya, ketika gerombolan orang ini memancing McMurphy berakhir menjadi pahlawan tidak hanya untuk teman temannya, tapi untuk saya pribadi dan mereka yang bisa mengambil nilai dari film ini. Rutinitas akan membunuh kita semua, dari dalam. Berliburlah! Oleh: Kutu Rambut Siapa yang tidak ingin menjadi peran utama? Rasanya jarang sekali yang mengidolakan inspektur gordon dalam film batman daripada bruce wayne atau siapa yang mau mengidolakan suneo dalam sekuel doraemon? Rasanya yang mau melakukan itu adalah orang orang anti kemapanan, yang tidak mau menikmati sorotan kamera berlebihan, mungkin kurt cobain adalah contoh nyata yang tidak mau memerankan peran utama, sayangnya dia sudah tidak nyata.
Film the usual suspect adalah anomali, film ini pesta masturbasi untuk mereka yang menjadi orang ketiga serba tahu. Film ini sebenarnya sederhana saja, kevin spacey yang berperan menjadi verbal kint sedang diinterogasi oleh Dave Kujan (Chazz Palminteri) dari FBI agar menceritakan kejadian penembakan dan kebakaran yang terjadi didalam sebuah kapal yang juga menewaskan Dean Keaton (Gabriel Byrne). Penonton dibawa masuk kedalam pandangan verbal kint, dimana verbal kint adalah orang ketiga serba tahu.. Diceritakan awalnya ada lima orang yang mempunyai latar belakang kriminal masing masing yaitu adalah Michael McManus (Stephen Baldwin), Fred Fenster (Benicio Del Toro), Todd Hockney (Kevin Pollak), Keaton dan Verbal. Mereka ditahan dengan bukti bukti yang kurang kuat, persetan dengan bukti, polisi pun tetap menahan mereka berlima walaupun akhirnya dibebaskan kembali. Pertemuan dalam sel itulah yang menyebabkan mereka berinteraksi satu sama lain, sehingga mengenali latar belakang satu sama lainnya. Keaton-lah yang terlihat sebagai aktor utama disini, pria yang sepintas mirip alpacino ini memang mempunyai latar belakang kelam di dunia kepolisian. Karena alasan tertentu, kelima orang ini dikeluarkan dari tahanan mereka. Tapi ternyata penahanan mereka disana membuat suatu kesepakatan, yaitu mereka berlima berusaha merampok bisnis korup yang melibatkan oknum oknum polisi. Keaton yang paham seluk beluk kepolisian adalah jendral dalam proyek ini dan akhirnya proyek balas dendam mereka ini berhasil. Seolah belum cukup, mereka berlima ditawari pekerjaan baru oleh sesorang yang bernama red foot. Tergiur akan imbalannya mereka berlima pun menjalankan perintah itu, tapi ternyata perintah itu hanyalah jebakan seseorang yang bernama Kobayashi (Pete Postlethwait) Kobayashi itu sendiri adalah kaki kanan dari monster yang bernama keyser soze. Pada malam hari ketika mereka berlima memutuskan untuk pulang, tiba tiba kobayashi ini datang dan memberikan bukti bukti yang mengagetkan. Mereka berlima akhirnya tahu kenapa mereka waktu itu ditahan tidak jelas, semua itu karena mereka berlima pernah berulah melawan keyser soze. Ulah perlawanan yang mereka lakukan terhadap keyser soze pun sebenarnya tidak disadari, tapi nasi telah menjadi bubur, mereka harus menuruti kobayashi yang meminta mereka melakukan suatu pekerjaan, kalau tidak orang orang terdekat mereka berlima sudah diancam akan dihabisi. Keyser soze memiliki arsip lengkap perihal identitas mereka semua sampai ke detil terkecil. Benar saja, pada pagi hari Fenster mencoba melarikan diri ditemukan mati tidak berdaya di pesisiran pantai. Walhasil keempat orang tersisa mau tidak mau menuruti perintah kobayashi untuk menggagalkan transaksi jual beli narkoba dari gang argentina yang notabene adalah pesaing keyser soze, dan transaksi itu dilakukan di atas sebuah kapal. Mereka berempat pun mengatur siasat agar tugas ini berhasil, dan verbal kint yang notabene pria lemah karena kakinya yang pincang hanya diberi tugas oleh keaton untuk berjaga jaga dan memberikan uang transaksi kepada kekasih keaton, Eddie Finneran (Suzy Amis) Baku tembak seru pun terjadi diatas kapal, Mc manus dan Hockney pun terbunuh secara misterius oleh sesorang yang digambarkan verbal kint sebgai keyser soze. Dan Akhirnya pria misterius itu menembak keaton, lalu pria itu membakar kapal tersebut yang peristiwanya diputar di awal scene dan akhir scene. Di kapal itu hanya menyisakan seorang pria tua bernama Arkosh Kovash (morgan hunter), pria yang benar benar melihat keyser soze dan terus menyebut nama soze di rumah sakit, sembari kepayahan menahan rasa sakit karena luka bakarnya.. Ditempat terpisah arkosh diperiksa oleh FBI untuk menggambarkan keyser soze itu. Lalu terjadilah yang kita nanti, sebuah twist ending mindfuck. Merasa verbal tidak bersalah, dave kujan melepaskan verbal karena dianggap tidak ada sangkut pautnya dengan pembakaran kapal tersebut. Ternyata, selama kurang lebih satu jam tersebut dave kujan hanya masuk ke imajinasi verbal kint yang otaknya lebih jenius dari pemenang olimpiade fisika seasean. Keyser soze bukanlah sebuah mimpi buruk, atau bukanlah sebuah legenda yang fiktif. Keyser soze sebenarnya benar adanya, ia berjalan keluar dari kantor polisi dengan angkuh, menyalakan rokoknya dan filmnya berakhir tepat sesaat sketsa kiriman wajah asli keyser soze dikirm ke dave kujan. Quotes tentang iblis yang diutarakan oleh verbal kint "Kejahatan iblis yang paling hebat adalah menipu dan membuat dunia percaya kalau dia sebenarnya tidak pernah ada." itu terbukti adanya dan pembuktinya adalah dirinya sendiri. Tak heran kalau kevin spacey dianugerahi piala oscar atas cerdasnya dia memerankan verbal kint, Tidak hanya di film ini saja kevin spacey berperan gemilang, di film se7en pun kevin berperan sebagai psikopat yang tak jauh beda dengan yang ada di film ini. Film the usual suspect berhasil membawa penontonnya masuk kedalam cerita horor yang diciptakan oleh verbal kint, si orang ketiga serba tahu dengan keaton sebagai aktor utamanya dan keyser soze adalah pemeran antagonisnya. Alur yang maju mundur membuat anda tidak sadar sebenarnya anda sedang dibodohi selama 106 menit. Bryan Singer dan Christopher McQuarrie sukses membuat penonton merasa ketakutan sendiri dan berpikir seolah keyser soze benar benar sosok iblis kejam. Detil detil yang diberikan tiap scene membuat tali antar satu scene tersambung dengan rapi, dan penyambung tali itu siapa lagi kalau bukan verbal kint. FIlm ini pun mengangkat nilai nilai sosial seperti boroknya kehidupan didalam kepolisian, hukum yang seenaknya diatur oleh seorang mafia dengan seenaknya memenjarakan kelima orang yang tidak jelas perkaranya dan keaton yang seharusnya sudah menjadi orang yang lurus harus pasrah menerima balasan dari dosa masalalunya.. Dengan detil detil tersebut film 106 menit ini hanya terasa seperti 10,6 menit. Saya sendiri menaruh empati saya setinggi tingginya kepada keaton, Pria yang mukanya mirip alpacino ini,saya kira akan sebrutal tony montana di scarface ternyata dia harus pasrah karena hanya berakhir sebagai antihero yang ditembak oleh iblis yang bernama, Keyser soze. Keyzer soze sukses menjadi orang ketiga dibalik layar yang serba tahu dan membuat film ini jadi fantastis. Tidak pernah muncul secara eksplisit sepanjang film, tapi kehadirannya akan terasa kental selama 106 menit. Saya yakin keyser soze adalah pahlawan revolusi bagi pemeran pembantu dalam sebuah film, yang terus memperjuangkan hak-haknya karena seringkali ada perbedaan kelas antara tokoh utama dan peran pembantu. Pesan saya sehabis anda menonton film ini ada dua: Pertama, pekalah terhadap sekitar anda karena iblis itu seringkali membuat kita menganggap dirinya tidak ada, bisa jadi iblis itu teman dekat anda, keluarga anda , mungkin saya, atau anda sendiri. Yang kedua, periksa merk yang tertera dibawah cangkir anda, apakah ada merk kobayashi disitu? Oleh: Kutu Rambut |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|